Sekali peristiwa, ada empat anak yang bernama Peter, Susan, Edmund
dan Lucy. Cerita ini adalah mengenai sesuatu yang mereka alami ketika mereka
diungsikan ke luar London selama perang berlangsung karena adanya
serangan-serangan udara. Mereka dikirim ke rumah seorang Profesor tua yang tinggal
di jantung wilayah pedesaan, sepuluh mil dari stasiun kereta-api terdekat dan
dua mil dari kantor-pos terdekat. Ia tidak beristeri dan tinggal di rumah yang
sangat besar dengan seorang pengurus rumah-tangga bernama Ny. Macready dan tiga
pembantu. Ia sendiri adalah seorang yang sangat tua dengan rambut putih
gondrong aeak-acakan yang tumbuh di sebagian besar wajahnya selain di
kepalanya, dan mereka menyukainya hampir seketika itu juga; tetapi pada malam
pertama, ketika ia keluar untuk menyambut mereka di pintu depan, ia nampak
sangat aneh sehingga Lucy (yang termuda) agak takut kepadanya, dan Edmund
(kakak langsung Lucy) ingin tertawa, dan untuk menyembunyikannya, terpaksa
terus berpura-pura membuang ingus.
As soon as they had said good-night to the Professor
and gone upstairs on the first night, the boys went into the girls’ room and
they all talked it over.
Segera setelah mereka berpamitan untuk tidur kepada bapak Profesor,
dan naik ke lantai atas pada malam pertama, anak-anak lelaki masuk ke kamar
anak-anak perempuan, dan mereka semua lalu membicarakan kejadian itu.
‘ We’ve fallen on our feet and no mistake,’ said
Peter. ‘ This is going to be perfectly splendid. This old chap will let us do
anything we like.’
’Kita mujur, dan tak salah lagi,' kata Peter. ’Ini semua akan
sangat menyenangkan. Si kakek ini akan membiarkan kita berbuat apapun semau
kita. ’
No comments:
Post a Comment